20 Contoh Kegiatan Kokurikuler Lintas Disiplin Ilmu untuk Siswa SD

Table of Contents

20 Contoh Kegiatan Kokurikuler Lintas Disiplin Ilmu untuk Siswa SD

Panduan Kegiatan Kokurikuler Lintas Disiplin untuk Siswa SD - 20 Contoh Kreatif dan Edukatif

gurumerangkum.com - Anak-anak sekolah dasar berada pada tahap perkembangan emas di mana rasa ingin tahu, imajinasi, dan kemampuan kolaboratif mereka tumbuh dengan pesat. Pada masa ini, penting bagi guru dan sekolah untuk tidak hanya menyampaikan materi pelajaran secara terpisah, melainkan juga menghubungkannya dalam konteks yang nyata dan bermakna. Di sinilah kegiatan kokurikuler lintas disiplin berperan penting.

Kegiatan ini membantu siswa SD mengaitkan antara apa yang mereka pelajari di kelas dengan kehidupan sehari-hari. Dengan melibatkan dua atau lebih mata pelajaran dalam satu kegiatan kokurikuler, siswa belajar untuk memecahkan masalah, bekerja dalam kelompok, dan mengembangkan keterampilan berpikir kritis sejak dini. Artikel ini menyajikan 20 contoh kegiatan kokurikuler lintas disiplin untuk siswa SD, lengkap dengan penjelasan dan manfaatnya.

20 Contoh Kegiatan Kokurikuler Lintas Disiplin untuk Siswa SD

1. Menanam Sayur di Halaman Sekolah

IPA (pertumbuhan tanaman), Matematika (mengukur tinggi tanaman), dan Bahasa Indonesia (menulis laporan harian). Siswa belajar menanam kangkung atau bayam dan mencatat pertumbuhan hari demi hari dalam jurnal sederhana.

2. Membuat Poster Hemat Energi

PPKn (nilai kepedulian), IPA (sumber energi), dan Seni Budaya (desain poster). Anak-anak membuat poster berisi pesan hemat listrik yang akan ditempel di setiap kelas.

3. Menulis Puisi Tentang Alam

Bahasa Indonesia (menulis puisi), IPA (jenis-jenis lingkungan), dan Seni Budaya (menggambar ilustrasi puisi). Siswa membuat puisi pendek tentang sungai, hutan, atau hewan dan menggambarnya.

4. Pameran Makanan Tradisional

IPS (makanan khas daerah), Bahasa Indonesia (menulis deskripsi makanan), dan Matematika (menghitung uang dan harga). Anak-anak membawa makanan khas daerah, menulis deskripsinya, dan membuat simulasi jual beli.

5. Membuat Celengan dari Bahan Bekas

Prakarya (kerajinan), PPKn (kemandirian), dan Matematika (menabung dan menghitung uang). Siswa membuat celengan dari botol plastik dan diajarkan cara menyisihkan uang saku.

6. Menulis Cerita Bergambar

Bahasa Indonesia (menulis cerita), Seni Budaya (ilustrasi), dan Informatika (membuat e-book sederhana). Anak-anak menulis cerita pendek lalu menggambarnya dan membaca untuk teman sekelas.

7. Bermain Peran Profesi

PPKn (penghargaan profesi), Bahasa Indonesia (bercerita), dan IPS (pekerjaan masyarakat). Siswa berpura-pura menjadi dokter, polisi, guru, lalu menceritakan tugasnya kepada kelas.

8. Membuat Buku Mini Tentang Hewan

IPA (jenis hewan), Bahasa Indonesia (membuat teks informatif), dan Seni Budaya (menghias buku). Anak-anak memilih satu hewan, menuliskan fakta menarik, lalu menghias bukunya.

9. Menyusun Tabel Kegiatan Harian

Matematika (membuat tabel), Bahasa Indonesia (menyusun kalimat), dan PPKn (kedisiplinan). Siswa mencatat aktivitas sehari-hari dalam bentuk tabel dan menceritakannya.

10. Melukis Bendera Negara-Negara ASEAN

IPS (kenegaraan), Seni Budaya (melukis), dan Bahasa Indonesia (menulis penjelasan). Siswa melukis bendera negara-negara tetangga dan menuliskan nama serta ibukotanya.

11. Membuat Brosur Sekolah Ramah Anak

PPKn (hak anak), Bahasa Indonesia (menulis brosur), dan Seni Budaya (desain visual). Anak-anak membuat brosur berisi ajakan untuk menjaga kebersamaan dan empati.

12. Drama Mini "Lingkungan Bersih"

Bahasa Indonesia (dialog), IPA (kebersihan lingkungan), dan PPKn (gotong royong). Siswa membuat naskah pendek tentang menjaga kebersihan dan memainkannya.

13. Bermain Game Edukasi Matematika

Matematika (operasi hitung), Informatika (aplikasi edukatif), dan Bahasa Indonesia (instruksi lisan). Siswa bermain game berhitung sambil melatih kerja sama.

14. Membuat Laporan Cuaca Harian

IPA (cuaca dan iklim), Bahasa Indonesia (menulis laporan), dan IPS (lokasi geografis). Siswa mencatat cuaca setiap pagi dan membuat laporan sederhana.

15. Menyusun Puzzle Peta Indonesia

IPS (wilayah Indonesia), Matematika (bentuk dan ukuran), dan Seni Budaya (melukis). Anak-anak menyusun potongan pulau-pulau Indonesia seperti puzzle dan mewarnainya.

16. Proyek "Satu Hari Tanpa Sampah"

PPKn (tanggung jawab), IPA (jenis sampah), dan Bahasa Indonesia (refleksi tertulis). Siswa berusaha tidak menghasilkan sampah seharian dan menuliskan pengalamannya.

17. Membuat Kamus Mini Bahasa Daerah

IPS (keragaman budaya), Bahasa Indonesia (menulis kata), dan PPKn (persatuan). Anak-anak mengumpulkan beberapa kata daerah dari rumah dan membuat kamus mini.

18. Desain Poster "Aku Bangga Bahasa Indonesia"

Bahasa Indonesia (ragam bahasa), Seni Budaya (desain), dan PPKn (kebangsaan). Siswa membuat poster ajakan menggunakan bahasa Indonesia yang baik.

19. Simulasi Menyebrang Jalan Aman

PPKn (keselamatan), IPA (alat peraga lampu lalu lintas), dan Bahasa Indonesia (memberi instruksi). Siswa mempraktikkan cara menyebrang jalan di halaman sekolah dengan peran bergiliran.

20. Membuat Kartu Ucapan Hari Besar Nasional

PPKn (nilai kebangsaan), Bahasa Indonesia (menulis ucapan), dan Seni Budaya (kartu ucapan). Anak-anak membuat kartu ucapan untuk Hari Pahlawan, Kemerdekaan, dll.

20 Contoh Kegiatan Kokurikuler untuk Siswa SD

20 Contoh Kegiatan Kokurikuler Lintas Disiplin Ilmu untuk Siswa SD Lihat

20 Contoh Kegiatan Kokurikuler Gerakan 7KAIH untuk Siswa SD Lihat

20 Contoh Kegiatan Kokurikuler Melalui Cara Lainnya untuk Siswa SD  Lihat

Kesimpulan: Menyatukan Ilmu, Menguatkan Pembelajaran Sejak Dini

gurumerangkum.com - Melalui pendekatan kokurikuler lintas disiplin, siswa SD dapat mengalami sendiri betapa ilmu tidak berdiri sendiri. Kegiatan ini menanamkan kebiasaan berpikir luas, menghargai perbedaan, dan bekerja sama dengan sesama. Lebih dari itu, kegiatan ini membuat proses belajar jadi lebih menyenangkan, kontekstual, dan membekas dalam ingatan anak.

SFAQ (Student–Teacher Frequently Asked Questions)

1. Apakah kegiatan ini bisa dilakukan semua jenjang SD? Ya. Guru dapat menyederhanakan sesuai tingkat usia dan kelas.

2. Berapa lama waktu yang dibutuhkan? Fleksibel. Bisa 1 hari, seminggu, atau satu bulan tergantung jenis proyek.

3. Apa alat bantu yang diperlukan? Bisa dimulai dengan alat sederhana: kertas, pewarna, tanaman, atau barang bekas.

4. Siapa yang mendampingi siswa? Guru kelas dan guru mata pelajaran yang relevan bisa bekerja sama.

5. Apakah bisa melibatkan orang tua? Tentu! Orang tua bisa ikut mendukung dari rumah, terutama untuk kegiatan seperti menanam atau mengumpulkan kata daerah.


Posting Komentar