20 Contoh Kegiatan Kokurikuler dalam Kurikulum Merdeka 2025

Daftar Isi

20 Contoh Kegiatan Kokurikuler dalam Kurikulum Merdeka 2025

20 Contoh Kegiatan Kokurikuler dalam Kurikulum Merdeka 2025

gurumerangkum.com - Pendidikan modern tidak lagi memisahkan antara ruang kelas dan dunia nyata. Inilah semangat baru yang diusung Kurikulum Merdeka tahun 2025 melalui pendekatan kokurikuler, sebagaimana diperkuat dalam Permendikdasmen No. 13 Tahun 2025.

Kokurikuler bukan sekadar pelengkap ekstrakurikuler atau kegiatan tambahan yang bersifat opsional. Sebaliknya, ia menjadi bagian integral dan strategis dari sistem pembelajaran mendalam yang berfokus pada penguatan kompetensi, karakter, dan nilai-nilai kehidupan secara utuh.

Artikel ini membahas secara mendalam tentang konsep kokurikuler, prinsip pelaksanaannya, integrasi dengan pembelajaran intrakurikuler, serta memberikan 20 contoh kegiatan kokurikuler dengan nama-nama unik yang dapat menjadi inspirasi satuan pendidikan di seluruh Indonesia.

1. Apa Itu Kokurikuler?

Kokurikuler adalah kegiatan pembelajaran yang dirancang untuk memperkuat capaian pembelajaran intrakurikuler melalui aktivitas kontekstual, aplikatif, dan kolaboratif. Dalam konteks Kurikulum Merdeka 2025, kokurikuler menjadi media transformasi pendidikan yang memadukan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik peserta didik dalam pengalaman belajar yang nyata.

Karakteristik Utama Kokurikuler:

  1. Terintegrasi dengan intrakurikuler: Materi pelajaran menjadi pondasi kegiatan kokurikuler.
  2. Kontekstual dan aplikatif: Belajar di luar kelas, berbasis komunitas, atau proyek nyata.
  3. Mendorong pembelajaran bermakna: Memberi ruang refleksi dan kontribusi sosial.
  4. Diferensiatif: Dapat disesuaikan dengan karakter, kebutuhan, dan potensi daerah.

2. Dasar Hukum dan Posisi dalam Kurikulum

Permendikdasmen No. 13 Tahun 2025 secara eksplisit mempertegas peran kokurikuler sebagai komponen penting dari struktur kurikulum. Pada bagian lampiran regulasi tersebut disebutkan bahwa kegiatan kokurikuler merupakan bagian dari pendekatan pembelajaran mendalam yang tidak hanya fokus pada aspek akademik, tetapi juga pada pengembangan karakter peserta didik secara holistik.

Dalam struktur waktu pembelajaran, kegiatan kokurikuler dirancang:

  • Untuk setiap fase belajar (A–F) sesuai jenjang pendidikan.
  • Sebagai bagian dari alokasi jam pelajaran mingguan, bukan tambahan terpisah.
  • Dengan indikator capaian yang setara dengan capaian pembelajaran intrakurikuler.

3. Tujuan Pembelajaran Kokurikuler: Lebih dari Sekadar Kegiatan Tambahan

Setiap aktivitas kokurikuler memiliki arah yang jelas: memperkaya dan memperdalam pemahaman peserta didik terhadap pelajaran, karakter, dan nilai-nilai kehidupan.

Tujuan Umum Kokurikuler:

  1. Membangun koneksi nyata antara materi pelajaran dan kehidupan sehari-hari.
  2. Mengembangkan kreativitas, kepemimpinan, kerja tim, dan kemandirian.
  3. Memperkuat literasi dan numerasi dalam konteks yang aplikatif.
  4. Mendorong keterlibatan sosial dan kesadaran lingkungan.

4. Prinsip Desain Kegiatan Kokurikuler yang Efektif

Agar kegiatan kokurikuler berdampak optimal, berikut prinsip penting dalam merancangnya:

  1. Berbasis Capaian Pembelajaran: Mulai dari tujuan pembelajaran, lalu rancang aktivitas.
  2. Kontekstual dan Lokalitas: Gunakan isu lokal, budaya, atau potensi lingkungan sekitar.
  3. Partisipatif dan Reflektif: Siswa tidak hanya terlibat secara fisik, tetapi juga diajak berpikir, berdiskusi, dan merefleksi pengalaman.
  4. Fleksibel dan Diferensiatif: Tidak satu format untuk semua; sesuaikan dengan kondisi dan karakter peserta didik.
  5. Terukur: Disusun dengan rubrik atau indikator ketercapaian yang jelas.

5. 20 Contoh Kegiatan Kokurikuler dalam Kurikulum Merdeka 2025

Berikut adalah daftar contoh kegiatan kokurikuler yang disusun sesuai prinsip Kurikulum Merdeka dan dapat diadaptasi di berbagai jenjang:

Tema: Literasi dan Numerasi

  1. “Pojok Cerita Dunia” – Membaca dan mengulas buku dari berbagai negara.
  2. “Matematika di Pasar” – Simulasi jual beli untuk memahami pecahan dan aritmetika.
  3. “Jejak Angka Nusantara” – Perjalanan numerasi melalui motif batik dan ukiran.

Tema: Lingkungan dan Sains

  1. “Sains dari Dapur” – Eksperimen ilmiah menggunakan bahan-bahan dapur.
  2. “EcoRangers” – Tim pemantau sampah dan kampanye daur ulang.
  3. “Langitku Malam Ini” – Observasi astronomi dan pencatatan benda langit.

Tema: Kearifan Lokal dan Budaya

  1. “Cerita dari Leluhur” – Proyek pengumpulan cerita rakyat daerah.
  2. “Gamelanku, Warisanku” – Kolaborasi seni musik tradisional antar kelas.
  3. “Batik Bertutur” – Workshop batik sambil mempelajari filosofi motif.

Tema: Kewirausahaan dan Ekonomi

  1. “Warung Ideku” – Simulasi usaha kecil berbasis komunitas sekolah.
  2. “Uangku, Pilihanku” – Literasi keuangan anak usia dini hingga SMP.
  3. “Desain untuk Dagang” – Pembuatan kemasan produk makanan lokal.

Tema: Kepemimpinan dan Kolaborasi

  1. “Forum Suara Siswa” – Simulasi musyawarah dan advokasi isu sekolah.
  2. “Proyek Bersama” – Aktivitas kolaboratif antar kelas atau angkatan.
  3. “Jembatan Antar Generasi” – Wawancara dan kolaborasi dengan lansia sekitar.

Tema: Teknologi dan Inovasi

  1. “Kode untuk Kampungku” – Menggunakan Scratch untuk membuat solusi lokal.
  2. “Detektif Data” – Belajar statistik dengan menyurvei kebiasaan siswa.
  3. “Kreasi Digital Nusantara” – Membuat karya seni digital bertema kebudayaan.

Tema: Karakter dan Kebangsaan

  1. “Sahabat Damai” – Simulasi penyelesaian konflik dan toleransi.
  2. “Jejak Merah Putih” – Misi petualangan sejarah melalui peristiwa nasional.

6. Tips Implementasi Kegiatan Kokurikuler Secara Efektif

Pelaksanaan kokurikuler perlu dikelola dengan sistematis agar tak sekadar menjadi aktivitas seremonial.

Langkah Efektif Implementasi:

  1. Integrasikan dengan RPP dan modul ajar.
  2. Libatkan wali kelas dan guru mata pelajaran secara sinergis.
  3. Dokumentasikan proses dan hasil kegiatan untuk refleksi bersama.
  4. Gunakan portofolio sebagai alat ukur pencapaian kokurikuler.
  5. Berikan ruang publikasi hasil kokurikuler siswa melalui pameran, majalah dinding digital, dan media sosial sekolah.

7. Manfaat Jangka Panjang Kokurikuler bagi Peserta Didik

Kegiatan kokurikuler secara langsung memengaruhi kualitas pembelajaran dan karakter siswa secara jangka panjang:

  1. Meningkatkan kepercayaan diri dan kemampuan menyampaikan ide.
  2. Membuka wawasan akan isu sosial, budaya, dan lingkungan.
  3. Menumbuhkan kecintaan terhadap sekolah karena belajar menjadi menyenangkan.
  4. Membentuk identitas pembelajar seumur hidup yang reflektif dan solutif.

Unduh Contoh KSP SD Tahun Ajaran 2025/2026 dan Modifikasi Sesuai Kebutuhan

📥 Klik di sini untuk mengunduh dokumen lengkap KSP 2025/2026

➡️ Unduh Disini

Kesimpulan: Kokurikuler Bukan Tambahan, Tapi Inti dari Pembelajaran Modern

gurumerangkum.com - Kurikulum Merdeka telah membuka jalan bagi pendidikan yang lebih kontekstual dan bermakna. Melalui pendekatan kokurikuler, sekolah tidak lagi hanya menjadi tempat menyerap ilmu, tetapi juga menjadi ruang hidup tempat peserta didik belajar dari kehidupan, untuk kehidupan.

Kegiatan kokurikuler adalah investasi jangka panjang. Semakin kreatif dan reflektif desain kegiatan kokurikuler, semakin besar peluang membentuk generasi pembelajar yang kritis, kolaboratif, dan cinta pada bangsanya.

SFAQ (Sering Ditanyakan – Tapi Jarang Dibahas)

1. Apakah kokurikuler itu sama dengan ekstrakurikuler?
Tidak. Kokurikuler adalah bagian dari proses pembelajaran yang dirancang sebagai penguatan capaian pelajaran, sedangkan ekstrakurikuler bersifat opsional dan pengembangan minat.

2. Apakah kegiatan kokurikuler harus dilakukan di luar kelas?
Tidak selalu. Selama mendukung pembelajaran kontekstual dan reflektif, kegiatan kokurikuler bisa dilakukan di kelas, lapangan, atau secara daring.

3. Siapa yang merancang kegiatan kokurikuler?
Guru mata pelajaran bersama tim pengembang kurikulum sekolah, dengan mempertimbangkan kebutuhan siswa dan konteks lokal.

4. Bagaimana menilai keberhasilan kegiatan kokurikuler?
Melalui portofolio, rubrik keterampilan sosial, jurnal reflektif siswa, dan hasil karya.

5. Apakah kokurikuler wajib bagi semua jenjang?
Ya, dalam Kurikulum Merdeka, kokurikuler menjadi bagian dari pendekatan pembelajaran mendalam untuk semua jenjang pendidikan.

Posting Komentar