Struktur Kurikulum PAUD, Pendidikan Dasar, dan Menengah dalam Permendikdasmen No. 13 Tahun 2025

Daftar Isi

Struktur Kurikulum PAUD, Pendidikan Dasar, dan Menengah dalam Permendikdasmen No. 13 Tahun 2025

Struktur Kurikulum PAUD, Pendidikan Dasar, dan Menengah dalam Permendikdasmen No. 13 Tahun 2025

gurumerangkum.com - Permendikdasmen No. 13 Tahun 2025 membawa perubahan signifikan dalam struktur kurikulum pendidikan Indonesia dari PAUD hingga menengah. Artikel ini menyajikan penjabaran mendalam mengenai kerangka dasar, prinsip, filosofi, dan struktur kurikulum baru yang diatur, termasuk pendekatan pembelajaran mendalam, pendidikan karakter, dan integrasi teknologi seperti Koding & Kecerdasan Artifisial.

Mengapa Struktur Kurikulum Perlu Diubah?

Dalam menghadapi perubahan zaman yang cepat, sistem pendidikan harus mampu beradaptasi dan menyesuaikan diri. Permendikdasmen No. 13 Tahun 2025 diterbitkan sebagai upaya konkret pemerintah untuk menyelaraskan struktur kurikulum nasional dengan kebutuhan pembelajaran masa kini dan masa depan. Tujuannya bukan hanya memberikan pengetahuan, tetapi membentuk manusia Indonesia seutuhnya: yang beriman, berakhlak, mandiri, dan kompeten menghadapi dunia global.

Perubahan ini bersifat menyeluruh, menyentuh seluruh jenjang pendidikan—dari PAUD, pendidikan dasar (SD dan SMP), hingga pendidikan menengah (SMA, SMK, MA, dan bentuk lainnya). Artikel ini akan mengupas struktur kurikulum baru secara sistematis dan menyeluruh.

1. Kerangka Dasar Kurikulum: Fondasi Filosofis dan Praktis

Kerangka dasar kurikulum menurut Pasal 3 ayat (2) terdiri atas:

  1. Tujuan Kurikulum
    • Meningkatkan keimanan, ketakwaan, kewargaan, dan keterampilan berpikir kritis serta kolaboratif.
  2. Prinsip Kurikulum
    • Karakter, fleksibilitas, dan fokus pada esensi pembelajaran.
  3. Landasan Filosofis
    • Diwarnai pemikiran Ki Hajar Dewantara, K.H. Ahmad Dahlan, Romo Mangunwijaya, dan Syaikh Az-Zarnuji.
  4. Landasan Sosiologis
    • Mewujudkan cita-cita kemerdekaan dan pendidikan yang merata di masyarakat multikultural.
  5. Landasan Psikopedagogis
    • Menyesuaikan pembelajaran dengan tahap perkembangan peserta didik.
  6. Pendekatan Pembelajaran Mendalam
    • Menekankan olah pikir, olah hati, olah rasa, dan olah raga sebagai pendekatan holistik.

2. Prinsip Pembelajaran Mendalam yang Mendasari Kurikulum Baru

Tiga Pilar Utama dalam Proses Pembelajaran

Setiap pembelajaran dalam kurikulum baru menekankan tiga hal penting:

  • Berbasis Kesadaran: Mendorong siswa menjadi pembelajar aktif yang mampu meregulasi diri dan tujuan belajarnya.
  • Pembelajaran Bermakna: Materi terhubung dengan kehidupan nyata siswa, masyarakat, dan tantangan global.
  • Suasana Belajar Menggembirakan: Menumbuhkan motivasi intrinsik, kreativitas, dan rasa aman.

3. Struktur Kurikulum PAUD: Fondasi Karakter Sejak Dini

Struktur PAUD Terbagi Menjadi Tiga Komponen

  1. Intrakurikuler: Menekankan nilai agama, jati diri, serta dasar-dasar literasi dan STEM melalui bermain bermakna.
  2. Kokurikuler: Memperkuat profil pelajar Pancasila dengan pendekatan STPPA.
  3. Alokasi Waktu:
    • Usia 4–6 tahun: minimal 900 menit/minggu.
    • Usia 3–4 tahun: minimal 360 menit/minggu.

4. Struktur Kurikulum SD hingga SMA/SMK: Fleksibel dan Adaptif

Per Jenjang Pendidikan, Inilah Perbedaannya

  1. SD/MI
    • Mapel Wajib: Pancasila, Bahasa Indonesia, Matematika, PJOK, Seni Budaya.
    • Koding & Kecerdasan Artifisial: Mata pelajaran pilihan dimulai dari kelas V.
    • Kokurikuler: Termasuk kolaborasi lintas disiplin dan gerakan kebiasaan baik.
  2. SMP/MTs
    • Mapel Baru: Informatika menjadi wajib.
    • Kokurikuler & Ekstrakurikuler: Pramuka menjadi minimal layanan.
  3. SMA/MA
    • Kelas X: IPA dan IPS diajarkan sebagai satu kesatuan terintegrasi.
    • Kelas XI–XII: Siswa memilih 4–5 mapel dari setidaknya 7 mata pelajaran pilihan.
    • Koding dan Kecerdasan Artifisial hadir sebagai opsi pengayaan.
  4. SMK/MAK
    • Fokus pada konsentrasi keahlian, proyek IPAS, dan PKL minimal 1 semester.
    • Kurikulum dibagi ke dalam program 3 atau 4 tahun dengan struktur berbeda.

5. Inovasi Baru: Koding dan Kecerdasan Artifisial sebagai Mata Pelajaran

Diselenggarakan Secara Bertahap Mulai Tahun Ajaran 2025/2026

  • Mulai dari jenjang SD kelas V, SMP, SMA, dan SMK.
  • Tujuan:
    • Mempersiapkan peserta didik menghadapi revolusi industri 5.0.
    • Menanamkan keterampilan abad ke-21 seperti computational thinking.

6. Muatan Lokal, Kokurikuler, dan Ekstrakurikuler: Fleksibilitas dan Relevansi

Dapat Disusun Sesuai Kearifan Lokal

  1. Muatan Lokal:
    • Seni budaya, bahasa daerah, teknologi lokal.
    • Bisa berdiri sendiri atau diintegrasikan dalam mata pelajaran lain.
  2. Kokurikuler:
    • Berisi proyek tematik dan gerakan pembiasaan.
    • Mengembangkan dimensi spiritual dan karakter.
    • Gerakan 7 kebiasaan anak Indonesia Hebat
    • Penguatan soft skills dan kompetensi sosial
  3. Ekstrakurikuler:
    • Minimal: kepramukaan.
    • Dapat mencakup seni, olahraga, atau aktivitas komunitas sekolah.

7. Profil Pelajar Pancasila: Sasaran Kurikulum

Terdapat 8 dimensi utama yang harus dicapai:

  1. Keimanan dan ketakwaan
  2. Kewargaan
  3. Penalaran kritis
  4. Kreativitas
  5. Kolaborasi
  6. Kemandirian
  7. Kesehatan
  8. Komunikasi

8. Mata Pelajaran Koding dan AI: Era Baru Pembelajaran Digital

Mulai tahun ajaran 2025/2026, sekolah-sekolah dasar dan menengah dianjurkan menawarkan pelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial.

Tujuannya:

  • Membekali peserta didik dengan literasi digital abad 21.
  • Meningkatkan kemampuan berpikir komputasional dan problem solving.

9. Peran Guru dan Satuan Pendidikan: Pusat Desain Kurikulum Kontekstual

Tugas Utama Sekolah dan Pendidik

  • Merancang kokurikuler dan ekstrakurikuler sesuai dengan panduan pusat.
  • Melakukan asesmen diagnostik awal dan reflektif.
  • Menggunakan prinsip pembelajaran mendalam secara utuh.

Unduh Struktur Kurikulum PAUD, Pendidikan Dasar, dan Menengah dalam Permendikdasmen No. 13 Tahun 2025

Unduh Struktur Kurikulum PAUD, Pendidikan Dasar, dan Menengah dalam Permendikdasmen No. 13 Tahun 2025 dibawah ini

Kesimpulan: Menuju Pendidikan Transformatif dan Manusia Berkarakter

gurumerangkum.com - Struktur kurikulum dalam Permendikdasmen No. 13 Tahun 2025 bukan sekadar revisi teknis, melainkan upaya holistik membentuk generasi Indonesia unggul, inklusif, dan adaptif terhadap perubahan. Dengan kerangka filosofis yang kuat, fleksibilitas implementasi, serta keberanian mengintegrasikan teknologi mutakhir seperti AI, kurikulum ini menjadi pijakan emas pendidikan masa depan Indonesia.

SFAQ (Special Frequently Asked Questions)

1. Apa perbedaan utama Permendikdasmen No. 13 Tahun 2025 dengan Permendikbudristek No. 12 Tahun 2024?

Permendikdasmen No. 13 Tahun 2025 merupakan revisi menyeluruh, terutama dalam kerangka pembelajaran mendalam dan struktur kurikulum yang lebih fleksibel dan adaptif, serta pengenalan mata pelajaran seperti Koding dan AI.

2. Apakah kurikulum ini wajib di semua sekolah?

Ya, seluruh satuan pendidikan pada jenjang dasar dan menengah wajib menerapkan kurikulum ini mulai tahun ajaran 2025/2026, baik secara bertahap maupun serentak.

3. Bagaimana peran guru dalam penerapan kurikulum baru?

Guru menjadi aktor kunci. Mereka tidak hanya menyampaikan materi, tetapi juga merancang pembelajaran kolaboratif, kontekstual, dan mendalam sesuai kebutuhan siswa.

4. Apa tujuan dari dimensi profil pelajar Pancasila?

Untuk membentuk peserta didik yang beriman, berkebangsaan, berpikir kritis, kreatif, kolaboratif, mandiri, sehat secara fisik dan mental, serta komunikatif.

5. Apakah semua sekolah wajib mengajarkan Koding dan AI?

Tidak wajib sepenuhnya, tetapi sangat dianjurkan sesuai kesiapan sumber daya masing-masing satuan pendidikan.

Posting Komentar