Perbedaan Asesmen Formatif dan Asesmen Sumatif dalam Pembelajaran
Perbedaan Asesmen Formatif dan Asesmen Sumatif dalam Pembelajaran
gurumerangkum.com - Asesmen adalah elemen penting dalam proses pendidikan yang bertujuan untuk mengevaluasi kemajuan siswa. Dalam dunia pendidikan, terdapat dua jenis asesmen yang sering digunakan, yaitu asesmen formatif dan asesmen sumatif. Meskipun keduanya bertujuan untuk menilai pencapaian siswa, mereka memiliki perbedaan mendasar dalam tujuan, waktu pelaksanaan, dan dampaknya terhadap proses belajar siswa. Artikel ini akan membahas secara rinci perbedaan antara asesmen formatif dan asesmen sumatif, serta bagaimana keduanya berkontribusi terhadap pengembangan pendidikan yang lebih baik.
Apa Itu Asesmen Formatif dan Asesmen Sumatif?
Sebelum memahami perbedaan antara asesmen formatif dan sumatif, mari kita bahas
pengertian keduanya:
- Asesmen
Formatif: Asesmen formatif dilakukan selama proses pembelajaran untuk
memantau kemajuan siswa dan memberikan umpan balik yang bermanfaat untuk
memperbaiki proses pembelajaran. Tujuan utama asesmen formatif adalah
untuk membantu siswa memperbaiki kekurangan mereka dan mendukung
peningkatan pencapaian pembelajaran.
- Asesmen
Sumatif: Asesmen sumatif dilakukan setelah proses pembelajaran untuk
menilai sejauh mana siswa telah mencapai tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan. Biasanya, asesmen sumatif dilakukan di akhir periode
pembelajaran, seperti akhir semester atau setelah selesai mempelajari
suatu topik atau unit tertentu.
Perbedaan Utama antara Asesmen Formatif dan Asesmen Sumatif
Meskipun kedua jenis asesmen ini digunakan untuk menilai
pencapaian siswa, mereka memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Berikut
adalah perbedaan utama antara asesmen formatif dan asesmen sumatif:
- Tujuan:
- Asesmen
Formatif: Bertujuan untuk memberikan umpan balik yang dapat digunakan
untuk meningkatkan proses belajar siswa. Ini membantu pendidik untuk
mengetahui sejauh mana siswa memahami materi dan apa yang perlu
diperbaiki selama proses pembelajaran.
- Asesmen
Sumatif: Bertujuan untuk menilai pencapaian akhir siswa terhadap
tujuan pembelajaran. Ini memberikan gambaran tentang sejauh mana siswa
telah menguasai materi dan siap untuk melanjutkan ke tahap pembelajaran
berikutnya.
- Waktu
Pelaksanaan:
- Asesmen
Formatif: Dilakukan secara berkala selama proses pembelajaran, bisa
di awal, tengah, atau akhir sesi pembelajaran. Tujuannya adalah untuk
memberikan umpan balik yang terus menerus.
- Asesmen
Sumatif: Dilakukan di akhir periode pembelajaran, seperti setelah
satu bab, semester, atau program pembelajaran selesai.
- Jenis
Instrumen yang Digunakan:
- Asesmen
Formatif: Menggunakan berbagai teknik seperti kuis singkat, tugas
rumah, observasi, diskusi kelas, atau peta konsep untuk memantau kemajuan
siswa.
- Asesmen
Sumatif: Biasanya menggunakan tes akhir, ujian, portofolio, atau
penilaian proyek yang menyeluruh untuk menilai pencapaian akhir siswa.
- Dampak
pada Nilai Akhir:
- Asesmen
Formatif: Hasil asesmen formatif tidak mempengaruhi nilai akhir
siswa, karena lebih berfokus pada perbaikan dan perkembangan siswa selama
proses pembelajaran.
- Asesmen
Sumatif: Hasil asesmen sumatif langsung mempengaruhi nilai akhir dan
dapat digunakan untuk menentukan kelulusan siswa atau kenaikan kelas.
- Fokus
Pembelajaran:
- Asesmen
Formatif: Berfokus pada proses pembelajaran itu sendiri, memperbaiki
cara belajar, dan mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki.
- Asesmen
Sumatif: Berfokus pada hasil akhir dan pencapaian tujuan pembelajaran
yang telah ditetapkan sebelumnya.
Kapan Menggunakan Asesmen Formatif dan Asesmen Sumatif?
Kedua jenis asesmen ini memiliki peran yang berbeda dalam
mendukung proses pembelajaran, dan keduanya sangat penting untuk diterapkan
secara seimbang. Berikut adalah waktu yang tepat untuk menggunakan
masing-masing jenis asesmen:
- Kapan
Menggunakan Asesmen Formatif? Asesmen formatif digunakan sepanjang
proses pembelajaran untuk memberikan umpan balik yang bermanfaat. Beberapa
contoh penggunaan asesmen formatif adalah:
- Di
awal pembelajaran: Untuk mengetahui kesiapan siswa dalam mempelajari
materi yang akan datang.
- Selama
pembelajaran: Untuk mengevaluasi pemahaman siswa dan memberikan umpan
balik yang memungkinkan siswa memperbaiki kesalahan atau memperdalam
pemahaman mereka.
- Di
akhir setiap sesi pembelajaran: Untuk memeriksa apakah siswa telah
memahami materi yang diajarkan dan siap melanjutkan ke topik berikutnya.
- Kapan
Menggunakan Asesmen Sumatif? Asesmen sumatif digunakan pada akhir
periode pembelajaran untuk menilai pencapaian akhir siswa. Beberapa contoh
penggunaan asesmen sumatif adalah:
- Pada
akhir semester: Untuk menilai pencapaian siswa terhadap tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan.
- Setelah
selesai mempelajari satu topik atau unit: Untuk menentukan sejauh
mana siswa telah menguasai materi yang diajarkan dalam periode tersebut.
Manfaat Asesmen Formatif dan Sumatif
Kedua jenis asesmen ini memiliki manfaat yang penting bagi pendidik dan siswa.
Berikut adalah beberapa manfaat dari masing-masing jenis asesmen:
- Manfaat
Asesmen Formatif:
- Untuk
Pendukung Pembelajaran: Asesmen formatif memungkinkan pendidik untuk
menyesuaikan metode pengajaran mereka berdasarkan hasil yang didapat dari
siswa.
- Untuk
Siswa: Asesmen formatif memberikan umpan balik yang memungkinkan
siswa memperbaiki pemahaman mereka selama proses pembelajaran.
- Manfaat
Asesmen Sumatif:
- Untuk
Evaluasi Hasil Belajar: Asesmen sumatif memberikan gambaran tentang
sejauh mana siswa telah mencapai tujuan pembelajaran, yang sangat penting
untuk menentukan kelulusan atau kenaikan kelas.
- Untuk
Pencapaian Tujuan: Asesmen sumatif memungkinkan pendidik untuk
mengetahui apakah siswa siap melanjutkan ke topik atau jenjang
pembelajaran berikutnya.
Mengintegrasikan Asesmen Formatif dan Sumatif dalam Pembelajaran
Menggunakan kedua jenis asesmen secara bersamaan dapat
memberikan manfaat yang lebih besar dalam mencapai tujuan pembelajaran. Berikut
adalah cara untuk mengintegrasikan keduanya:
- Menggunakan
Asesmen Formatif untuk Menyempurnakan Pembelajaran: Pendidik dapat
menggunakan asesmen formatif untuk memberikan umpan balik yang membantu
siswa memperbaiki kesalahan atau memperdalam pemahaman mereka sebelum
melanjutkan ke asesmen sumatif.
- Menggunakan
Asesmen Sumatif untuk Menilai Kemajuan Akhir: Setelah melakukan
asesmen formatif dan memberikan umpan balik yang diperlukan, pendidik
dapat melakukan asesmen sumatif untuk menilai pencapaian akhir siswa.
Kesimpulan:
gurumerangkum.com - Perbedaan antara asesmen formatif dan asesmen sumatif sangat penting untuk dipahami dalam konteks pembelajaran. Asesmen formatif berfokus pada memperbaiki proses pembelajaran dan memberikan umpan balik yang berguna, sementara asesmen sumatif menilai pencapaian akhir siswa terhadap tujuan pembelajaran. Mengintegrasikan kedua jenis asesmen ini akan membantu meningkatkan kualitas pembelajaran dan memastikan bahwa siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan optimal.
SFAQ (Sering Ditanyakan):
- Apa
perbedaan utama antara asesmen formatif dan sumatif? Asesmen formatif
bertujuan untuk memberikan umpan balik selama pembelajaran, sedangkan
asesmen sumatif menilai pencapaian akhir siswa.
- Kapan
asesmen formatif sebaiknya dilakukan? Asesmen formatif dilakukan
sepanjang proses pembelajaran untuk memantau perkembangan siswa.
- Apa
manfaat asesmen sumatif? Asesmen sumatif menilai pencapaian siswa di
akhir periode pembelajaran dan digunakan untuk menentukan kelulusan atau
kenaikan kelas.
- Dapatkah
asesmen formatif mempengaruhi nilai akhir? Tidak, asesmen formatif
tidak mempengaruhi nilai akhir siswa.
- Bagaimana
cara mengintegrasikan asesmen formatif dan sumatif? Asesmen formatif
digunakan untuk memberikan umpan balik dan memperbaiki proses
pembelajaran, sedangkan asesmen sumatif digunakan untuk menilai pencapaian
akhir.
Posting Komentar